Lebah madu adalah lebah penghasil madu. Salah satu lebah madu yang ada di negeri kita ini adalah lebah madu klanceng yang juga sering disebut lebah trigona. Lebah madu klanceng ini ukurannya relatif kecil sehingga produksi madu yang dihasilkan juga relatif sedikit. Namun dibalik itu, konon ada yang luar biasa dari lebah madu klanceng ini yaitu manfaat dan khasiat madu klanceng untuk kesehatan
jauh lebih baik dari jenis madu yang lain. Berikut ini adalah sekilas tentang Jenis-jenis lebah madu klanceng yang dirangkum dari berbagai sumber.
Jenis-jenis lebah klanceng yang banyak dibudidayakan di negeri kita ini.
1. Lebah Klanceng Laeviceps
Jenis lebah ini merupakan lebah madu klanceng khas dari Pulau Jawa. Adapun ciri-ciri dari tawon atau lebah laeviceps ini adalah, secara kasat mata ukurannya adalah relatif kecil, kurang lebih sebesar semut besar kemudian warnanya cenderung berwarna hitam. Lebah madu klanceng Laeviceps memiliki sarang dimana pada pintu masuknya ada propolis di lubang sarangnya.
Propolis yang ada di lubang sarang berwarna cokelat muda dan bersifat lengket. Setiap koloni mempunyai propolis di lubang sarang yang unik dan berbeda dengan propolis milik koloni lebah madu klanceng yang lain. Jadi fungsi dari propolis di pintu masuk ini adalah sebagai penanda bagi tawon madu klanceng untuk kembali ke sarangnya yang benar-benar sebagai tempat tinggalnya tidak tertukar dengan sarang yang keliru.
Jadi fungsi propolis di lubang pintu masuk adalah untuk membedakan pintu masuk dari koloni lebah klanceng lain. Fungsi yang lain adalah berguna untuk menghalau musuh alaminya seperti semut, cicak, dan laba-laba. Jenis klanceng Laeviceps ini sering menyerang koloni klanceng lain untuk diambil madunya.
2. Lebah Klanceng Itama
Lebah madu klanceng Trigona Itama pertama kali ditemukan oleh Cockerrel pada tahun 1918, dan ditemukan kembali spesies yang sama oleh Cockerell pada tahun 1919 dengan varitas berbeda yaitu Trigona itama var a Cockerell dan Trigona breviceps Cockerell.
Sebagaimana lebah klanceng Laeviceps, jenis lebah Trigona Itama merupakan lebah tak bersengat yang berasal dari Sumatra. Tawon lebah ini termasuk dalam genera Heterotrigona. Setiap jenis trigona yang bergenera heterotrigona mempunyai ciri-ciri yang mudah dibedakan yaitu memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain. Ukuran tubuh trigona jenis ini bisa mencapai 9 mm.
Sumber gambar :sarangtrigona.blogspot.com
Dengan demikian Heterotrigona itama dapat dengan mudah dikenali dari spesies lain, yang dapat dilihat dari ukuran dan warna dari tubuhnya. Ini adalah spesies dari lebah tak bersengat dengan ukuran yang tergolong besar dan memiliki warna hitam.
Lebah Trigona Itama memiliki warna tubuh yang didominasi oleh warna hitam terang, sepintas seperti warna biru kehitaman seperti warna kumbang. Jenis spesies ini di daerah Banten dikenal dengan sebutan ‘teuweul gagak’. Ya ini dikarenakan warna dominan dari tubuhnya adalah hitam. Antara lain : Warna sayap irindiscent hingga kehitaman. Dua pasang kaki dan sepasang tibianya pun berwarna hitam.
Di alam bebas, jenis trigona Itama tinggal di batang pohon berlubang atau tunggul pohon keras. Spesies ini memiliki daerah sebaran yang cukup luas, hampir seluruh kepulauan di Indonesia memiliki spesies ini walaupun belakangan ini populasinya kian menyusut akibat perburuan dan kerusakan hutan oleh tangan-tangan manusia.
Lebah madu klanceng jenis Itama membuat sarang di batang dan tunggul kayu, Ia melindungi sarangnya dengan propolis yang ada di pintu masuk sarang (entrance). Pintu masuk ke sarang berupa corong trigona yang berbentuk terompet. Yaitu berupa lubang tunggal berdiameter + 1,5cm yang cukup besar pada rongga atau rekahan pohon yang dikelilingi oleh kumpulan berbagai eksudat, biasa berbentuk silinder atau berbentuk corongan.
Penandaan sarang menggunakan beberapa material propolis yang berwarna kecoklatan yang lengket. Seperti halnya jenis trigona yang lain pintu masuk di jaga oleh sekumpulan trigona pejantan yang memiliki temperamen buas alias galak.
Lebah madu klanceng jenis Heterotrigona Itama banyak dibudidayakan dengan alasan mempunyai keunggulan yaitu memiliki kantung-kantung madu tempat madu yang relatif besar, yaitu sebesar kelereng sehingga madu yang dihasilkan lebih jauh banyak dibanding jenis lainnya.
Wilayah penyebarannya mulai dari Thailand, pulau Jawa , Malaysia, dan Kalimantan Timur dengan habitat berada di hutan dipterokarpa tropis dataran rendah.
3. Lebah Klanceng Biroi
Jenis lebah madu klanceng Biroi ini berasal dari endemik Sulawesi. Seperti jenis lebah madu klanceng yang lain lebah yang satu ini juga tidak mempunyai sengat, tetapi lebah ini bersifat sangat agresif sehingga suka menyerang apabila siganggu. Lebah klanceng Biroi memiliki ciri-ciri tubuh sangat mirip Laeviceps, namun sedikit lebih kecil dan thorax bagian belakangnya sedikit berbulu serta mengeluarkan bau khasdari tubuhnya.
Selain dari3 jenis lebah madu klanceng tersebut, sebetulnya masih banyak jenis-jenis lebah madu klanceng lain. Namun saat ini keberadaan dari jenis-jenis atau macam-macam lebah madu klanceng tadi sudah sulit ditemukan.
Sumber :
https://peternakan.sariagri.id/
http://sarangtrigona.blogspot.co.id/
http://madupaklebah.com/
Baca juga :